Infeksi chlamydia dan cytomegalovirus pada rahim.

Hubungan bakteri chlamydia dengan kanker.

Menurut hasil penelitian, bakteri chlamydia meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi human papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker leher rahim. Pada penelitian yang dilakukan lewat sampel darah 130 wanita pengidap kanker leher rahim tingkat lanjut menunjukkan, bahwa suatu jenis chlamydia menjadi faktor munculnya HPV. Bahkan wanita yang terinfeksi chlamydia, yang merupakan bakteri STD, berisiko enam kali lebih besar untuk terserang kanker leher rahim dibanding yang tidak. Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap bakteri STD ini. Karena menurut The Center for Disease Control and Prevention, tidak ditemukan gejala kanker leher rahim pada 75% wanita yang terinfeksi HPV. Dengan diagnosa dini sebenarnya bakteri chlamydia ini dapat disembuhkan dengan antibiotik.

Waspadai infeksi Cytomegalovirus (CVM) saat hamil.

Infeksi CVM merupakan masalah kesehatan pada mereka yang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh tim dokter yang tergabung dalam Makmal Terpadu Imunoendokrinologi, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, menunjukkan bahwa infeksi CVM menyerang 60-80% wanita hamil. Dan dapat menimbulkan masalah yang cukup serius pada sistem reproduksi, termasuk kelainan kehamilan, infertilitas dan cacat bawaan. Pengaruh daya tahan sangat besar. Perlu dilaksanakan pengendaliannya dengan pengobatan antivirus dan diagnosis dini. Hal ini diperkuat dengan cara pengobatan antigen dengan imunofluoresensi dan imunomodulator. Sejauh ini hasilnya cukup memuaskan.